APA YANG PENGEN LO Liat?
Saat membaca cerita dari teman-teman yang ikut dalam tantangan mimin @KampusFiksi yang bertajuk #FiksiLaguku, gue baru sadar bahwa tulisan gue sangat miskin diksi. Bahasanya kaku dan bikin ngantuk. Serasa nggak mengalir gitu. Kayak sayur sop kurang Ayam kampung (Kalau ini mah kedoyanan elo!)
Gue jadi bingung.
Koneksi yang kadang ada kadang nggak ini (Itu juga, gue mesti nyempil ke kebon buat dapet sinyal), membuat gue jadi gadis yang nggak up to date. Miskin Diksi banget!
Tapi nggak cuman itu. Saat mencari pekerjaan itu sulit, dan Team DIVA nggak mau nerima naskah selain dari yang alumni #KampusFiksi, sementara gue tau #KampusFiksi itu baru juga kemarin, membuat gue berpeluang menjadi gadis desa yang miskin.
Udah miskin harta. Miskin kekreatifan. Miskin teman. Miskin Diksi lagi! APES!
Mojokerto, 19 Januari 2015
Ai Zhi Lan
(Biar kesannya kayak penulis top gitu, pakek ditulis tanggal dan nama. Jjiah...)
Black Pearl
Minggu, 18 Januari 2015
Songfic from AQUA TIMES - Mayonaka no Orchestra #FiksiLaguku
“I
Hate Alone,”
Itu yang kau katakan
padaku, sehari yang lalu, sebulan yang lalu, setahun yang lalu, dan entah
berapa banyak waktu yang kulalui hanya dengan mendengar keluhanmu itu.
Musim saja bisa
berganti. Matahari saja tak pernah berdiri di satu tempat. Bahkan Senja yang indah
dengan warna merahnya saja bisa berubah menjadi malam yang hitam pekat. Lantas,
kenapa hatimu masih abu-abu?
“Sebenarnya aku sangat
kesepian.”
Lagi-lagi, kalimat bernada
sama itu yang kau ucapkan. Kenapa tak kau ubah saja kalimat itu menjadi, “maukah
kau menemaniku? Di malam temaram tanpa bintang ini?”
Dengan begitu, kita
berdua, aku dan kau tak akan kesepian lagi. Kita bisa berbicara tentang
kebencian kita yang hidup sendirian di dunia yang ramai ini, sembari tiduran
diatas bulan sabit dan memetik bintang di langit malam.
#FiksiLaguku 123 kata, done! Terinspirasi dari lagu Mayonaka no Orchestra – Aqua Times.
“Anak
Kecil Pilek yang Memandang Bintang,”
Dengan hidung yang
berulangkali menarik nafas agar ingusnya tidak turun, ia duduk di bangku taman
sambil menatap bintang.
“Kamu pilek kan? Kenapa berada di luar semalam ini?”
“Kakak sendiri? Kenapa
memetik gitar tengah malam? Siapa yang mau ngasih uang receh? Hantu?” Ucapnya
ketus.
“Aku hanya mencari
waktu yang tepat untuk melihat bintang. Kau sendiri? Apa kau suka bintang?”
“Tidak. Aku memandang
bintang, hanya supaya ingusku tidak keluar.”
Benar juga. Dengan
mendongak menatap bintang, kau bisa menahan agar ingusmu tidak keluar. Tapi,
benarkah ingus yang tengah kau tahan?
Karena disana, aku
melihat air mata yang menggenang di wajah tirus yang mendongak itu. Kenapa? Apa
kau tengah melarikan diri dari orangtuamu? Seperti yang kulakukan 10 tahun yang
lalu? Atau…
Kau adalah imajinasi
dari diriku sendiri.
Another
story that inspired by AQUA TIMES – Mayonaka no Orchestra. #FiksiLaguku 123 words. Done!
PS : Maaf kalau jorok..
Langganan:
Postingan (Atom)